Sumber artikel ini di ambil dari : Crash Seo (crash-seo.blogspot.com)


Selamat tiba dan berjumpa kembali bersama saya dii . kali ini saya akan mengembangkan sebuah pengetahuan yang penting, khususnya buat kalian yang belom tahu. yapp, mungkin nama BIOS bukanlah hal asing, tapi saya rasa untuk fungsi-fungsi sajian didalamnya.
saya rasa hal tersebut jarang di ketahui, untuk itu kali ini saya akan menjelasakannya. ok pribadi saja yu kita simak..!

Apa itu BIOS..?

BIOS (Besic Input Output System) yakni acara yang berfungsi mengatur dan mengkonfigurasikan system computer, yang disimpan dalam sebuah chip Bios.

Chip BIOS yang banyak dipakai yaitu :

  1. Award BIOS
  2. AMI BIOS
  3. PHOENIX

Cara Praktis masuk ke Bios

  1. Hidupkan Komputer
  2. Tekan Tombol Del berulang kali pada dikala booting
  3. Muncul sajian utama BIOS

selamat tiba dan berjumpa kembali bersama saya dii  Bagian Bagian BIOS dan Fungsinya

Bagian Bagian BIOS dan Fungsinya

Dari gambar diatas sanggup kita lihat sajian utama dari Award Bios yang akan kita uraikan satu persatu.
  • Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, menyerupai mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
  1. Date : Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, dikala kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melaksanakan perubahan setting.
  2. Time : Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik).
  3. Harddisk : Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
  4. Drive A, Drive B : Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jikalau floppy disk drive tidak dipasang.
  5. Video : Berisi tipe kartu grafis yang dipakai komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
  6. Halt On : Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.
  • BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, menyerupai : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
  1. Virus Warning : Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
  2. CPU Internal Cache : Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
  3. External Cache : Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan memakai cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
  4. Quick Power On Self Test : Berfungsi menyelidiki komponen-komponen komputer pada dikala melaksanakan cold boot. Apabila menentukan “disabled”, komputer akan melaksanakan proses lebih lama, menyerupai menyelidiki memori sampai tiga kali. Pilih “enabled”, biar komputer melaksanakan proses lebih singkat dan cepat
  5. Boot Sequence : Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. biar komputer melaksanakan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A"
  6. Swap Floppy Drive : Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika menentukan “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya mempunyai drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
  7. Boot Up Floppy Seek : Berfungsi mengetahui jenis track yang dipakai oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
  8. Boot Up Numlock Status : Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada dikala komputer boot. Pilih, “on” biar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada dikala booting. Anda juga sanggup menentukan “off”.
  9. Boot Up System Speed : Berfungsi menentukan keadaan komputer pada dikala boot up. Pilihlah “high”, biar komputer melaksanakan proses lebih cepat.
  10. Security Option : Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika menentukan “setup”, komputer akan meminta password pada dikala BIOS-setup dijalankan. Dan jikalau menentukan “System”, komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melaksanakan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
  11. OS Selector for Dram : > 64 MB Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika memakai memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika memakai memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
  • Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, contohnya timing memori. Fasilitas ini kuat pada kinerja komputer secara keseluruhan.
  • Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
  1.     HDD Power Down : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” biar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” biar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada dikala melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu acara pekerjaan.
  2. VGA Active Monitor : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” biar monitor akan dimatikan secara otomatis jikalau dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” biar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada dikala melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu acara pekerjaan.
  • PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, menyerupai alokasi IRQ.
  • Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang bekerjasama dengan perangkat terhubung dengan motherboard menyerupai harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port mencakup konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak diharapkan untuk membebaskan IRQ.
  • Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda sanggup melaksanakan konfigurasi setting tambahan.
  • Supervisor Password
Menu untuk menciptakan password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak sanggup mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melaksanakan perubahan setup jikalau tidak sanggup melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jikalau dirasa tidak perlu.
  • User Password
Menu untuk menciptakan password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak sanggup dipakai untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi sanggup melaksanakan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jikalau dirasa tidak perlu.
  • IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, menyerupai Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
  • HDD Low Level Format
Menu untuk melaksanakan proses format harddisk. Tidak semua komputer mempunyai BIOS dengan kemudahan ini.
  • Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan aneka macam kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
  • Exit Without Saving
oke sekian info dari saya semoga dapat di mengerti terimakasih



                                   Baca Juga Artikel Lainya: HOMPAGE>>